Putri tercinta saat bersama Almarhumah Istri tersayang

Duhai Sayang....Semoga engkau berbahagia di alam sana

Saat-saat terindah bersama Almarhumah Istri Tersayang

Duhai sayang.... Semoga engkau berbahagia di alam sana

Saat-saat terindah bersama Almarhumah Istri Tersayang

Duhai sayang.... Semoga engkau berbahagia di alam sana

Upacara Pembukaan Class Meeting Madrasah Al Rosyid

Bersama Bapak Kapolres Bojonegoro

Rahma dan Rafi Motivatorku

Ayah selalu menyayangi kalian berdua

Rabu, 28 Maret 2012

PRAMUKA Solusi Pendidikan Karakter

Seandainya Pramuka menjadi kegiatan wajib, pendidikan karakter tidak perlu dimasukkan kembali ke dalam kurikulum pembelajaran. Pembinaan karakter dilakukan dalam gerakan Pramuka, dengan syarat dalam persepsi yang sama. Sebab selama ini kita melakukan kegiatan seperti tanpa tujuan, semuanya berjalan sendiri-sendiri. Mari kita lihat dan kaji butir-butir Dasa Dharma :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Bandingkan dengan butir-butir karakter yang dikembangkan oleh Character Counts USA yang mengemukakan sepuluh karakter dasar manusia yang bisa dikembangkan yaitu
1. dapat dipercaya (trustworthiness);
2. rasa hormat dan perhatian (respect);
3. peduli (caring);
4. jujur (fairness);
5. tanggung jawab (responsibility);
6. kewarganegaraan (citizenship);
7. ketulusan (honesty);
8. berani (courage);
9. tekun (diligence)
10. integritas.
Bandingkan pula dengan butir-butir yang dikembangkan Pakar Pendidikan Karakter Megawangi :
1. cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya
2. tanggung jawab, disiplin, mandiri;
3. jujur;
4. hormat dan santun;
5. kasih sayang, peduli dan kerja sama;
6. percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah;
7. keadilan dan kepemimpinan;
8. baik dan rendah hati;
9. toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Rasanya butir-butir Dasa Dharma lebih berkarakter Indonesia, bayangkan kalau ditanamkan lewat pembiasaan-pembiasaan, saya optimis manusia Indonesia akan jauh lebih baik. Bagaimana pembiasaan-pembiasaan itu dapat dilakukan ? Jawabnya dengan menjadikan Pramuka sebagai kegiatan wajib di sekolah, terutama di sekolah pendidikan dasar sebagai awal pembentukan karakter.
Tinggal secara teknis bagaimana mengembangkan butir-butir tadi ke dalam Syarat Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Khusus, semacam  indikator dari butir-butir Dasa Dharma. Misal penulis ingat syarat PATRIOT itu bisa menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dites menyanyikan  lagu Indonesia Raya plus lagu nasional dihadapan teman-teman, dilakukan dengan gembira, lalu buku SKU dan SKK ditanda tangan Pembina.
Demikian juga taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagi umat Islam, wajib hafal bacaan Shalat dan prakteknya. Pembelajarannya menjadi menyenangkan, tapi sekali lagi yang perlu dibangun adalah persepsi yang sama, semua guru otomatis wajib menjadi Pembina sehingga mengetahui kemajuan “karakter” siswanya.
Saya setuju dengan pendapat Steven R. Covey : “Taburkanlah gagasan, petiklah perbuatan. Taburkan perbuatan, petiklah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, petiklah karakter. Taburlah karakter, petiklah hasil.
Para Pembina Pramuka, jangan pesimis, jangan MALU memakai SERAGAM PRAMUKA. Teruslah melangkah dalam  membina anak-anak bangsa. TUNJUKKAN PADA DUNIA, bahwa PRAMUKA SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER.

Ada Apa Dengan Pendidikan Karakter?

Saat ini pendidikan karakter sedang dan telah menjadi trend dan isu penting dalam sistem pendidikan kita.  Upaya menghidupkan kembali (reinventing)  pendidikan karakter ini tentunya bukanlah hal yang mengada-ada, tetapi justru merupakan amanat yang telah digariskan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam buku panduan Pembinaan Pendidikan Karakter  di Sekolah Menengah Pertama disebutkan sejumlah indikator keberhasilan program pendidikan karakter  oleh peserta didik, diantaranya mencakup:
  1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
  2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
  3. Menunjukkan sikap percaya diri;
  4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
  5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
  6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
  7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
  8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
  9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
  10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
  11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
  12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;
  13. Menghargai karya seni dan budaya nasional;
  14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
  15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;
  16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
  17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;
  18. Menghargai adanya perbedaan pendapat;
  19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;
  20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;
  21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah;
  22. Memiliki jiwa kewirausahaan.
Memperhatikan indikator keberhasilan di atas dan seandainya saja di sekolah-sekolah kita dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dengan sebaik-baiknya, maka niscaya suatu  saat bangsa ini akan tampil menjadi sebuah bangsa yang cerdas, dan bermartabat.  Pertanyaan besar bagi kita semua, sanggupkah mewujudkan keberhasilan itu ketika metode pembelajaran kita masih Teacher Center......???

Selasa, 27 Maret 2012

CHARACTER BUILDING




Masih ingatkah Anda pada kasus Ujian pada tahun yang lalu?  Ya saat itu ada Orang tua si anak  melaporkan kejadian kecurangan UASBN pada walikota, dan walikota mencopot kepala sekolah dan menurunkan kepangkatan dua guru di SD tersebut, (kita tentu bangga dan terharu, akan kejujuran anak dan orang tua pelapor tersebut, tapi justru cerita tragis dimulai), orang tua anak-anak lainnya tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh orang tua pelapor, kemudian bersama dengan masyarakat sekitar mendatangi dan mengintimidasi keluarga sang pelapor serta memaksanya untuk meminta maaf. Orang tua sang pelapor dengan tergopoh-gopoh dan penuh ketakutan meminta maaf, tapi masyarakat tetap tidak puas dan tetap mengusirnya untuk keluar dari kampung itu. Orang tua sang pelapor itu pun dengan berat hati pergi dari kampung tempat tinggalnya untuk mengungsi ke tempat orang tuanya di kota yang jauh.
Maka tentu saja nurani kita terusik, Apakah ini Sebuah harga yang harus dibayar untuk sebuah kejujuran? Apakah masyarakat kini telah menjadi kelompok hegemoni baru yang secara perlahan memusuhi sebuah kejujuran? Apakah kejujuran yang seharusnya disemai di lembaga pendidikan yang dinamakan sekolah telah kering kerontang karena mengejar hasil dalam bentuk nilai UN, bukan lagi pada proses penanaman karakter kejujuran? Apakah anak-anak kita dengan perlahan dan sistemik harus belajar dari lingkungannya untuk tidak lagi jujur, karena tiap hari mereka belajar ketidak jujuran dari orang-orang tuanya, dari guru-gurunya, dari kaka-kakanya, dari pemimpin-pemimpin Bangsanya?
Kasus diatas hanya sebagaian kecil yang terungkap, mungkin saja ini hanya fenomena gunung Es, masih banyak kasus lain yang tidak terungkap, dimana berbagai fenomena sosial lainnya cukup mengkhawatirkan. Fenomena kekerasan dalam menyelesaikan masalah menjadi hal yang umum. Pemaksaan kebijakan terjadi hampir pada setiap level institusi. Manipulasi informasi menjadi hal yang lumrah. Penekanan dan pemaksaan kehendak satu kelompok terhadap kelompok lain dianggap biasa. Mata hukum begitu jeli pada kesalahan, tetapi buta pada keadilan, pedang hukum hanya tajam pada rakyat tak berdaya, tetapi mandul pada yang berkuasa.
Sepertinya karakter masyarakat Indonesia yang santun dalam berperilaku, musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah, local wisdom yang kaya dengan pluralitas, toleransi dan gotong royong, telah berubah wujud menjadi hegemoni kelompok-kelompok baru yang saling mengalahkan. Apakah pendidikan telah kehilangan sebagian fungsi utamanya? Berkaca pada kondisi ini, sudah sepantasnya jika kita bertanya secara kritis, inikah hasil dari proses pendidikan yang seharusnya menjadi alat transformasi nilai-nilai luhur peradaban? Jangan-jangan pendidikan telah teredusir menjadi alat yang secara mekanik hanya menciptakan anak didik yang pintar menguasai bahan ajar untuk sekedar lulus ujian nasional. Kalau betul begitu, pendidikan sedang memperlihatkan sisi gelapnya.
Padahal, pendidikan merupakan proses yang paling bertanggung jawab dalam melahirkan warga negara Indonesia yang memiliki karakter kuat sebagai modal dalam membangun peradaban tinggi dan unggul. Karakter bangsa yang kuat merupakan produk dari pendidikan yang bagus dan mengembangkan karakter. Ketika mayoritas karakter masyarakat kuat, positif, tangguh peradaban yang tinggi dapat dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas karakter masyarakat negatif, karakter negatif dan lemah mengakibatkan peradaban yang dibangun pun menjadi lemah sebab peradaban tersebut dibangun dalam fondasi yang amat lemah.
Karakter bangsa adalah modal dasar membangun peradaban tingkat tinggi, masyarakat yang memiliki sifat jujur, mandiri, bekerja-sama, patuh pada peraturan, bisa dipercaya, tangguh dan memiliki etos kerja tinggi akan menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik. Ketidakteraturan sosial menghasilkan berbagai bentuk tindak kriminal, kekerasan, terorisme dan lain-lain.
Oleh karena itu, pendidikan harus terus didorong untuk mengembangkan karakter bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat sehingga pada gilirannya bangsa Indonesia akan mampu membangun peradaban yang lebih maju dan modern. Menurut M Dawam Raharjo, peradaban modern dibangun dalam empat pilar utama, yakni induk budaya (mother culture) agama yang kuat, sistem pendidikan yang maju, sistem ekonomi yang berkeadilan serta majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Sebenarnya keempat pilar tersebut sudah dimiliki Indonesia, tinggal bagaimana keempat hal tersebut berjalan secara fungsional melalui pendidikan.
Salah satu poin penting dari tugas lembaga pendidikan adalah membangun karakter (character building) anak didik. Karakter merupakan standar-standar batin yang terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas diri. Karakter diri dilandasi nilai-nilai serta cara berpikir berdasarkan nilai-nilai tersebut dan terwujud di dalam perilaku.
Peran Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang paling depan dalam mengembangkan pendidikan karakter. Karena melalui sekolah proses-proses pembentukan dan pengembangan karakter siswa mudah dilihat dan di ukur. Peran sekolah adalah memperkuat proses otonomi siswa,
Karakter dibangun secara konseptual dengan menggunakan pilar moral. Karakter individual maupun komunal dibangun melalui dua aspek yang saling terkait yakni aspek otonomi dan heteronomy. Otonomi merujuk pada proses pembelajaran melalui internalisasi dalam diri anak yang ditunjukan melalui kemampuan melakukan orientasi evaluatif dimana siswa dapat membedakan baik dan buruk serta mengatur yang baik dan menghindari yang buruk, memiliki kewajiban terhadap standar sosial kolektif, memiliki tanggung jawab untuk peduli terhadap orang lain; memiliki perhatian akan hak-hak orang lain; memiliki komitmen kejujuran dalam hubungan interpersonal, serta memiliki keadaan pikiran yang menyebabkan reaksi emosi negatif terhadap tindakan amoral. Sementara Heteronomi merujuk kepada aspek eksternal yang berada diluar diri anak yakni adanya penegakan peraturan sekolah, keteladanan para guru dan pimpinan sekolah, perlakuan yang adil bagi setiap siswa, lingkungan sekolah yang menyenangkan dan mengembangkan potensi siswa.
Sekolah harus menanamkan Nilai-nilai keTuhanan, keSalehan, keWarganegaraan sebagai sumber perilaku. Sumber prilaku tersebut akan di internalisasi melalui proses pendidikan karakter dengan memahami, peduli dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kesehariannya di rumah, sekolah maupun masyarakat. Proses pembentukan karakter seperti ini yang terus menerus dilakukan akan menghasilkan perilaku berkarakter.
Oleh karena itu untuk membentuk karakter anak yang baik dan positif, diperlukan sinergi yang harmoni antara proses pembelajaran di kelas yang membentuk aspek otonomi anak, dengan budaya dan lingkungan sekolah sebagai aspek heteronomi harus sejalan dan saling mendukung. Ketika salah satunya rapuh bahkan saling bertentangan, maka pembentukan karakter anak tidak akan berjalan baik dan efektif, termasuk mungkin akan tergerusnya Karakter Kejujuran seperti dalam cerita diatas. Wallahu‘alam bisawab

JADWAL PEMANTAPAN UN

JADWAL PEMANTAPAN MATERI UN
KELAS 9 MULAI TANGGAL 31 MARET 2012 - 19 APRIL 2012

HARI
WAKTU
RUANG
A
B
C
D
E
SABTU
07.00 - 10.00
IPA
MTK 2
BIN 2
BIG 2
BIN 1
AHAD
07.00 - 10.00
BIG 1
IPA
MTK 1
BIN 1
BIG  2
SENIN
07.00 - 10.00
BIN 2
BIG 1
BIG 2
MTK 1
IPA
SELASA
07.00 - 10.00
BIN 1
BIN 2
BIG 1
IPA
MTK 1
RABU
07.00 - 10.00
BIG  2
BIN 1
IPA
BIG 1
BIN 2
KAMIS
07.00 - 10.00
MTK 2
BIG 2
BIN 1
BIN 2
BIG 1

NISN MTs AL ROSYID TAHUN 2012

NISN MTs AL ROSYID  TAHUN 2012
 
No
NISN
NAMA SISWA
TGL LAHIR
1
9975595385
AINU ALFIN NI'MAH
3 Januari 1997
2
9975595543
ANI LIYA ROSIDA
1 Juli 1997
3
9975391223
BIDA KUMALA SHOFIYANA
20 Mei 1997
4

DEWI RATNAWATI
4 Juli 1995
5
9986697396
DIANA AYU AGUSTINA
17 Agustus 1998
6
9984838286
DWI MAYSAROH
14 Maret 1998
7
9986697100
ELA PUSPITA DEWI
11 Juli 1998
8
9976830061
HENI EKA AGUSTIN
18 Agustus 1997
9
9970126974
HIDAYATUS SOFI'AH
21 Juni 1997
10
9976819955
INDAH SANTIKA
10 Februari 1997
11
9977632347
LAILATUL AGUSTINA
25 Agustus 1997
12
9966991017
LISTIA CAHYA DEWI
21 Agustus 1996
13
9970289517
LUTFI NUR AFIFATIN
9 Mei 1997
14
9972182782
MAYLINDA FADZILATUL ASHARI
11 Mei 1997
15
9973895435
MILA RAHMAWATI
14 Mei 1997
16
9966996203
NIA NUR FIRDAUS
29 Desember 1996
17
9975592237
NINDYA ROYKHANATUL FARIDA
29 Desember 1997
18
9976815450
NITA SAPUTRI
19 Maret 1997
19
9976811949
NURMA MAULINDA
09-Nov-97
20
9966990344
NOVIA TRI SEKAR HANDAYANI
16-Nov-96
21
9996950382
NUR AIZAH
10 Desember 1996
22
9956932629
NURUL HIDAYAH
27-Nov-95
23
9986697573
NURUL ISMAH
17 Maret 1997
24
9976830273
RIRIN MARATUS SHOLIHAH
4 Juni 1996
25

ROIHANATIN NAFISAH
31 Oktober 1996
26
9974435696
SITI KAMILATUS SA'DIAH
01-Nov-97
27
9955057049
SITI KHOLIFAH
29 Agustus 1995
28
9974136266
SITI NUR FAIZATUL ALFIYAH
9 Mei 1998
29
9966991049
SITI YULIANA
1 Juli 1996
30
9986697586
SOFI NUR ISTIQOMAH
29-Nov-98
31
9986697553
SUSANTI
22 Juni 1998
32
9966991050
UMI ALIATURROFIAH
3 Juli 1996
33
9965750184
UMI NUR FADHILAH
27 Januari 1997
34
9965073873
YOHAN WIYATNA SARI
24 Maret 1995
35
9976815445
YUNITA AWALIYAH
1 Januari 1997
36
9953890455
ZAHROTUS SHOLIHAH
8 Mei 1998
37
9964259231
ZAKYA FATYA ILFANY
07-Sep-96
38
9976819936
ZUHROTUN NI'MAH
30 Mei 1997
39
9976830254
ANA KUSRINI
18 Maret 1997
40
9986734469
ANADIYATUL ULUM
12-Apr-98
41
9966990393
DIAN DWI RUKMANA
19 Desember 1995
42
9976815502
DIANA
25-Nov-97
43
9986697380
DONA TRIMARITA
24 Maret 1998
44
9967836384
ELVATIARA  AGHNIA ROBBANI
14 Oktober 1996
45
9966995800
EVI YUNIAWATI
8 Juni 1997
46
9975393851
FATIMATUS ZAHRO'
12-Sep-97
47
9974935107
HESGIT DANI RIHANDA
9 Januari 1997
48
9976830093
IKE NURJAMIATUL MUSAYIDAH
24 Januari 1998
49
9976819943
JULAIKAH
3 Agustus 1997
50
9982072256
LULIK HUMAIDIYAH
25-Nov-98
51
9973854874
LUTFI NURLAILI
31 Maret 1997
52
997559223
MAYA ISTIMAUL KHOIRIYAH
1 Oktober 1997
53
9977351378
MIFTAHUL JANNAH
6 Januari 1997
54
9986692792
MITA WULANDARI
6 Desember 1998
55
996691139
MUDRIAH
11-Nov-96
56
9976830059
NAVIDATUL ULUMIYAH
18 Maret 1997
57
9974935254
NURUL FARIDA AINUR ROHMAH
27-Apr-97
58
9976830076
NURUL LIA ANDRIYANI
08-Sep-97
59
9966995952
NURVIANA
09-Sep-97
60
9960170390
RIZKY FARICHA
11 Januari 1997
61
9976815577
ROEKHATUL JANAH
10 Oktober 1997
62
9976830055
SITI HIMATUL KOIRIYAH
13 Januari 1997
63
9976830299
SITI MA'RIFATUL FITRI
1 Februari 1997
64
9976819945
SITI MUAWWIM
4 Oktober 1997
65
9974136266
SITI NUR AINI LATIFAH
8 Mei 1997
66
9986697253
SOFIATIN
27 Januari 1998
67
9976819779
SUHARTIK
24 Maret 1996
68
9974935462
TIFFANI NUR LAILI
09-Apr-97
69
9972141768
UMMI MUFLIHATUL MU'MINAH
17 Februari 1997
70
9986692763
WIWIT NUR ERIKA
2 Februari 1998
71
9973855090
YENI OCTAVIA
9 Oktober 1997
72
9974935119
YULIANA NUR HIDAYATIN
2 Juli 1997
73
9976830139
ZUMROTUL BANIATUS SHOLICHAH
10 Oktober 1997
74
9977632547
NURI NAJ'MI TIS'ATIN
23 Oktober 1997
75
9971688944
ALIA ELMA  KHUSDIANA
17 Mei 1997
76
9971603886
INDAH LUTVIANI
5 Juni 1997
77
9977632482
NISA'UL MUTHOHAROH
25-Apr-97
78

SRI PULITANINGSIH
28 Juni 1996
79
9974935431
AHMAD AZZA ALIFUDIN  HILMI
07-Apr-97
80
9988855073
AHMAD FATKUL MUIN
11 Januari 1998
81
9976815571
ACHMAD RIO ARIF EFENDI
01-Apr-97
82
9976819946
ABDUL MUCHID
9 Oktober 1997
83
9974935236
AGUS HIDAYAT
3 Juni 1997
84
9976830297
AHMAD BASTOMI
13 Januari 1997
85
9960526796
AHMAD KHOIRUR ROZIQIN
20 Juni 1996
86
9976819935
ERWIN  SANTOSO
8 Mei 1997
87
9986697264
FADILAH BUDIONO
18-Nov-97
88
9976819933
FATKUN ANSORI
25 Oktober 1996
89

GUSTI MUHAMMAD HUDZAIFI
22 Juli 1997
90

HANDIPA ADIPUTRA
02-Nov-96
91
9978997045
M. BAHRUL KHABIB
5 Juli 1997
92
9976830161
DIDIK SUSANTO
7 Juli 1997
93
9967836059
MOCH. EKO NURIS SHOFA
18 Agustus 1996
94
9976830149
M. HUMAM MUZAQI
13 Januari 1998
95
9965073872
M. KHOIRUMAN
5 Desember 1996
96
9976815419
M. KHOIRUR ROZI
13 Mei 1997
97
9986697435
M. MUNIP MUNTAROM
11 Februari 1997
98
9976830163
M. NURDIAN
6 Desember 1997
99
9945266723
M. NUR WAHID
15 Februari 1998
100

M. RIZALI
25-Nov-97
101
9984838306
M. SYAIFUL BAHRI
17-Apr-97
102
9966961012
MISBAHUL AMIN
24 Juli 1996
103
9960268064
MOH. BADARUS SHOLEH
20 Mei 1996
104
9976819780
MOKHAMAD HERLINA EFFENDI
13 Mei 1997
105
9976830260
MUHAMMAD AFFENDI
25 Mei 1997
106
9967234282
MUHAMAD ANWAR
28-Nov-96
107
9965073864
MUHAMMAD FAIZIN
03-Nov-96
108
9975595708
NAUFAL MIFTAH SURURI
8 Maret 1997
109
9970233599
QUHWANUL ADIB KHUNDHORI
3 Mei 1997
110
9974935244
SETIYO UTOMO
15-Sep-97
111
9970542196
SUHAILI FAWWAZ
23 Juni 1997
112
9972140866
SYAIFUL MUSTOFA
22 Maret 1997
113
9984838362
MOCH. CHOIRUL FITRA SODIKIN
3 Februari 1998
114

ASEP BURHANUDIN
13 Februari 1997
115
9970023417
ABDUL HAMID
4 Mei 1997
116
9970234492
ABDURROHMAN AL HARIS
02-Nov-97
117

ADE SUFRIYARNO
7 Mei 1997
118
9974935103
AFIF AFFRIAN ROSYADI
28 Juli 1997
119
9965073865
AGUS DAVID PRAMONO
08-Nov-96
120
9970232882
AHMAD IRFAN FAUZI
13 Mei 1997
121
9966991127
AHMAD KUSDIYANTO
14 Juni 1996
122
9976830275
AHMAD RIDHOI
9 Agustus 1997
123
9960526787
ALFANUR RIZQI
24-Apr-96
124
9974935106
AMIR SYARIFUDIN
14 Oktober 1996
125
9965073867
ANDI AKBAR MAULANA HABIBI
11 Desember 1996
126
9966991129
FRENDI
18 Maret 1996
127
9975592061
IBNU SABIL
21 Juni 1997
128

INDRA LUKMANTO
28 Januari 1997
129
9976815598
KHOIRUL ANWAR
20-Sep-97
130
9974935109
KHOIRUN NASHIHIN
14 Agustus 1997
131
9966996082
M. LUKMAN HAKIM
17 Juli 1996
132
9966991065
M. RIYANTO
22-Nov-96
133
9984838289
M. SYAFI'I
26-Nov-98
134
9974935241
M. ZAINUL ABIDIN
21-Apr-97
135
9977351334
MOCH IRFAN WAHYU SUJATMIKO
8 Mei 1997
136
9978830304
MOCH. ARIF
10 Juni 1997
137

MOCH. KHOIRUL ANWAR
29 Juli 1997
138
9976814841
MOCH. SULTHONI BAHRI SHIDDIQ
24-Apr-97
139
9976815567
MOCH TAUFIK
14 Februari 1998
140
9976819774
MOCH. ZAENAL ABIDIN
2 Februari 1997
141
9974935446
MOH NUR ALIM
16 Agustus 1997
142
9967532540
MOHAMMAD REZA MAULANA
21-Sep-96
143
9976815567
MUHAMMAD TAUFIK
29 Januari 1998
144
9970024196
SETYO WAHYU UTOMO
13 Juli 1997
145
9976819794
SLAMET WAHONO
15 Juli 1997
146

SULAIMAN
11 Agustus 1996
147
9974935248
SYAIFUR ROHMAN
27 Maret 1997
148
9976830086
YUSRIL ALIM MASYHUR
29-Sep-97
149
9977632496
ACHMAD FARID ALCHALWANI
2 Juni 1997
150

ABDUL ROUF
1 Agustus 1996
151
9965750198
AGUNG MUHAMMAD SYAH
18 Oktober 1996
152
9974935235
AGUS HIDAFI
3 Juni 1997
153
9966996159
AHMAD SYAIFUDIN
20-Sep-96
154
9974999616
AMIN THOHARI
27 Juli 1997
155
9970043656
ARI ARDIANSYAH
07-Sep-97
156
9965073854
ARIS SUSILO
30-Sep-96
157
9965073858
FREDI PRASETIO
30-Nov-96
158
9986697215
HUDA AINUR ROFIQ
13 Desember 1998
159
9965073870
ILHAM FARISQI
29 Maret 1996
160
9976830145
IMAM NAWAWI
15 Januari 1997
161
9970233426
IRSYAD SHODIQ
28 Maret 1997
162
9974935201
M. AL IMRON
14 Juli 1997
163
9966990995
M. ALI SODIQIN
17-Sep-96
164
9977356395
MUHAMMAD AQIB SHOFIUDDIN
6 Mei 1997
165
9977632503
MOHAMMAD DJALIL NUR ROSYID
10 Juli 1996
166
9965073861
M. KHOIRUL UMAM
6 Maret 1996
167
9974935113
MUHAMMAD LATIFUL HADI
3 Februari 1997
168
9974935116
M. MUSYAFI'IN
28 Februari 1997
169
9976830168
M. PUJIYANTO
13-Sep-97
170
9975515253
M. SYAFI'UDIN FALAH
29 Maret 1997
171
9966996162
MAHFUDIN
19 Januari 1996
172
9976814895
MOCH. ICHSANURRIDWAN
13 Desember 1997
173
9970311769
MOCHAMAD AINUR ROZIQIN
3 Mei 1997
174
9977076648
MOCHAMAD KAMALUDIN ALBAR
09-Sep-97
175
9956932642
MOCHAMAD MUHAJIR
24 Juni 1995
176
9974935452
MUSA ABDUL AZIZ
10 Agustus 1997
177
9986697589
NAPIK
19 Desember 1998
178
9976815469
RONI WIJAYA
26 Agustus 1997
179
9976830253
SAIFUDIN
8 Maret 1997
180
9955051084
SLAMET WIDODO
16-Apr-95
181
9986697374
SUDI AGUS UTOMO
20 Maret 1998
182
9977632278
ZULFIKAR USTADZ PAMUNGKAS
11 Desember 1996
183
9966991027
MUHAMMAD LUTFI
4 Desember 1996

Yasdi, SE, MM
082 331 046 465 / 085 732 255 454

Alamat Kantor :
MTs Al Rosyid
Jl. KH. R. Moh Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro Jawa Timur

Alamat Rumah :
RT. 01 RW. 01
Desa Sumodikaran Dander Bojonegoro Jawa Timur