Pembelajaran di dalam
kelas, pada dasarnya dimaksudkan untuk membantu siswa BERTAHAN HIDUP atau
bahkan MEWARNAI KEHIDUPAN. Karena itu, pembelajaran di sekolah tidak seharusnya
diarahkan untuk sekedar mengenal, mengingat, atau memahami ilmu pengetahuan
namun juga ketrampilan proses sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar
Proses. Siswa harus mampu memanfaatkan
ilmu pengetahuan yang dipelajarinya untuk bekal mereka dalam mengenali dan
mengatasi masalah kehidupan atau bahkan dalam menciptakan sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan.
Selama ini, pada
jenjang MTs/SMP telah dikembangkan pembelajaran kontekstual. Pola pembelajaran
kontekstual ini memiliki beberapa ciri, antara lain menuntut siswa untuk aktif
dan kreatif menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, memanfaatkan
lingkungan yang ada di sekitar, dan bekerja dalam kelompok. Ciri tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual memiliki kontribusi dalam
pengembangan kreativitas siswa secara maksimal.
Seiring dengan diberlakukannya
Kurikulum 2013, dimana dalam kurikulum tersebut terutama pada Standar
Kompetensi Lulusan ( SKL ) ada tiga domain yang harus dikuasai siswa yakni
domain sikap, ketrampilan dan pengetahun maka guru di tuntut untuk
mengembangkan ketrampilan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar dan mencipta pada kegiatan pembelajaran.
Sebagai
upaya untuk meningkatkan Kompetensi Pembelajaran bagi Pendidik di Kabupaten Bojonegoro, terutama mengembangkan
domain ketrampilan tersebut maka maka Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro
memandang perlu dilaksanakan kegiatan PELATIHAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SMP .
Berikut ini Materi Pelatihan Pembelajaran Konteskstual SMP di Kabupaten Bojonegoro
0 komentar:
Posting Komentar