Pembaca
yang budiman.
Kali ini kami mengajak pembaca merenung, Sungguh….banyak
sudah orang-orang pandai di negeri ini, cukup banyak lulusan sarjana, pasca
sarjana bahkan doktor di negara yang kita cintai ini, tetapi mengapa negara
kita tak kunjung menjadi negara makmur seperti yang dicita-citakan UUD 1945. Ada
hipotesis bahwa kita lemah dalam mengamalkan ilmu kita. Ya…..Kekuatan dari ilmu
itu adalah mengamalkannya. Seorang teman bercerita bahwa ia ingin agar anaknya
tidak membuang sampah sembarangan, tapi perintah tinggal perintah, nyatanya
sang anak tetap membuang sampah sekehendaknya, padahal sudah ada tempat sampah
di lingkungan tersebut.
Teman saya itu, akhirnya mengakui dampak dari
tidak konsistennya antara ucapan dan tingkah lakunya. Tepatnya, teman saya itu
pernah kepergok oleh anaknya ketika sedang membuang sampah di sembarang tempat
alias tidak pada tempatnya.
Dari cerita teman saya itu, kita dapat mengambil
pelajaran bahwa ilmu yang tidak sesuai amal yang dilakukan akan menghambat
proses pendidikan anak. Hal ini menunjukkan betapa kekuatan aplikasi ilmu itu
lebih dominan dibanding ilmu itu sendiri secara teoritis. Ketika siswa belajar
hanya mendengarkan teori-teori dari guru maka terkadang siswa itu kebingunan
mengaplikasikan dalam kehidupan. Life skill/kecakapan hidup mereka sulit
terbentuk. Mereka hanya pandai bicara namun tidak memiliki kemampuan untuk
melahirkan ide-ide cemerlangnya. Dan ini merupakan embrio terbentuknya generasi
yang rapuh.
Pembaca yang budiman, kalau kita sudah
merenungkan bahwa realita kehidupan menuntut kita untuk tahu (learning to
know), maka sudah seharusnya menuntut kita untuk melakukan (learning to do)
dengan demikian kita memiliki kepercayaan diri (learning tobe) yang mengantarkan
kita hidup di tengah-tangah masyarakat (learning to live together) sebagai
orang yang patut untuk diperhitungkan.
Mari kita mengevaluasi diri cara belajar kita, cara mengajar kita, sehingga mampu mencetak generasi penerus
agama dan bangsa yang memiliki kecapakan personal, akademis, sosial dan
vokasional. Menguasai ilmu dan mengamalkannya.
1 komentar:
no coment ya bpk,,, kasi jempolllllll ajah...
Posting Komentar